Kamis, 23 Desember 2021

Ikhlas

 Inspirasi Pagi 


CARA BERSAHABAT DENGAN KEHIDUPAN


Seorang murid bertanya kepada Guru,

"Guru, kenyataan hidup seringkali tidak sesuai dgn harapan kita.

Bagaimana aku bisa belajar ikhlas menerima sesuatu yg tidak sesuai harapan itu?"


" Muridku, kau selalu di beri dua pilihan untuk setiap kenyataan yg sedang terjadi.

Jika kenyataan itu tidak sesuai harapan,

kau boleh menolaknya dgn keras,

atau boleh menerimanya dgn ikhlas.

Tapi lihatlah, tak sedikit pun penolakan atau penerimaanmu akan mengubah kenyataan itu;

Namun penolakanmu akan membuat kenyataan itu menjadi tidak bermanfaat;

Sedangkan penerimaanmu akan membuat batinmu mengalirkan solusi, Agar kenyataan itu berubah menjadi bermanfaat.


Jika kau berharap mendapat semangkuk nasi, 

tapi yang datang adalah sekarung beras,

kau boleh marah tapi beras itu tidak akan berubah.


Atau kau boleh tersenyum & menanak beras itu menjadi nasi,

kau akan mengubah kenyataan awal menjadi sesuai harapanmu.


Maka belajarlah melihat manfaat di balik sebuah kenyataan,

di situ kau akan bisa menerima dgn ikhlas setiap kenyataan yg hadir."


Kehidupan ini memang tidak di rancang untuk orang yang tidak ikhlas seperti:

1. Pesimis adalah tidak ikhlas berharap.

2. Mengeluh adalah tidak ikhlas bersyukur.

3. Malas adalah tidak ikhlas berupaya.

4. Menunda adalah tidak ikhlas menghargai waktu.

5. Marah adalah tidak ikhlas bersabar.

6. Berkhianat adalah tidak ikhlas menghormati kepercayaan.

7. Dan menyukai kebiasaan buruk adalah tidak ikhlas mempercayai bahwa hanya kebaikan yang membaikkan.


Orang yg tidak ikhlas, pasti hidupnya tidak seimbang, resah setiap hari, atau dgn sadar atau tidak memompa masalah yang akan meledak di saat yang tidak di duganya.


Baik kepada orang yang baik kepada kita itu biasa, tapi baik kepada orang yang membenci kita itu yang menjadikan kita jauh lebih baik lagi .


Selamat menjalankan aktifitas. 

Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Aamiin

Renungan Pagi

 Inspirasi Pagi


Kekaguman yang Membiusmu


Tak bisa disangkal, insan akan selalu bersentuhan dengan cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Insan yang mencinta akan rindu kepada insan yang dicintainya.


Begitu pula ketika tengah mengagumi seseorang. Membaca buah pemikirannya, membaca artikel tentangnya atau berjumpa dengannya di sebuah forum. Apalagi menerima pesan dari beliau. Hmm rasanya pasti berbunga-bunga.


Ibnul Jauzi berkata, “Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat yang dikasihinya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”


Mengagumi sosok seseorang insan. Tentu, silakan saja. selama diri menyadari bahwa sosok yang tengah diri kagumi tersebut adalah makhluk ciptaan Rabb jua.


Hadir dan terlihat indah karena Rabb menutupi kekurangannya dari pandangan diri.


Jangan sampai tiba-tiba diri enggan tentangnya atau bahkan membencinya, lantaran sedikit saja terbuka aibnya di hadapan diri.


Jika diri tengah mengagumi sesuatu atau seseorang, maka kagumilah sekedarnya. Kagumi karena kebesaran dan sebagian keindahan Rabb terletak padanya. Jangan sampai menjadikannya lebih utama daripada Rabb.


Jika diri tengah tidak menyukai sesuatu atau seseorang, maka kendalikan rasa itu. agar tetap menjadi rasa sekedarnya. Karena setiap insan fitrahnya adalah dhaif. Pun termasuk diri sendiri.


Jangan tertipu oleh jenis pemikiran dan pantulan pandangan diri sendiri. Baik rasa kagum maupun rasa tak menyukai. Landasi segala sesuatunya kepada Rabb.


Al Mubarakfury ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

“Sabda beliau ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ “Seseorang bersama yang yang ia cintai”, maksudnya adalah ia akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai dan akan menjadi teman untuk yang dicarinya , Allah berfirman: “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka akan bersama orang-orang yang yang dianugerahkan oleh Allah nikmat atas mereka”


"... dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

[QS Al Qaşaş:77]


Kekaguman yang membius. Keindahan dunia yang diri lihat. Sejatinya adalah fatamorgana yang pasti memiliki masa ketiadaan. Jangan bersandar pada item dunia. Bersandarlah pada Rabb saja.


Selamat menjalankan ibadah qiyamullail dan sholat subuh. Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Aamiin